Seperti kita ambil contoh di Indonesia, restoran-restoran Jepang cukup menghiasi gerai-gerai food court di berbagai daerah. Dengan aneka sajian dan cara memasaknya, banyak pengunjung yang datang untuk menikmatinya. Dan ternyata sajian-sajian tersebut cukup sesuai di lidah orang Indonesia sendiri.
Sajian-sajian yang diberikan oleh restoran-restoran Jepang tersebut tentunya tidak lepas dari kunci utamanya. Nah, kunci utamanya tentu saja adalah pemberian bumbu yang pas pada masakan tersebut. Sebelum memulai untuk membuat masakan Jepang, tidak ada salahnya mengenal terlebih dahulu bumbu dasar yang sering digunakan. Berikut ini beberapa macam istilah dan sedikit deskripsi tentang bumbu Jepang yang menjadi senjata makanan di Jepang.
a. Shoyu
Shoyu disebut juga soy sauce atau kecap asin. Terbuat dari fermentasi kacang kedelai, tepung, dan garam. Bentuknya cair dengan warna cokelat tua. Aromanya seperti kecap dengan rasa gurih kedelai. Kecap ini ada dua jenis yang encer dan yang pekat.
Kecap ini digunakan pada makanan sukiyaki, sushi, sashimi, yakiniku atau sebagai saus perendam tetapi tidak lazim untuk saus pencelup. Shoyu dijual dalam kemasan botol dan banyak dijual di pasar swalayan atau toko bahan makanan Jepang.
b. Miso
Miso merupakan bahan makanan asal Jepang yang dibuat dari fermentasi rebusan kedelai, beras, atau campuran keduanya dengan garam. Miso ini digunakan sebagai bumbu masak untuk berbagai jenis makanan Jepang. Warnanya biasa krem kekuningan, coklat muda, coklat tua hingga kehitaman, dengan tekstur seperti selai kacang. Rasa miso biasanya asin, tetapi rasa, aroma, dan warnanya tergantung bahan baku, resep, dan lama fermentasi. Miso ini biasa digunakan pada bumbu sup miso atau ramen, bisa juga sebagai bumbu untuk daging, ayam atau ikan.
c. Nori
Nori dalam bahasa Jepang adalah bahan makanan berupa lembaran rumput laut yang dikeringkan. Nori digunakan sebagai penyedap berbagai macam masakan Jepang, lauk sewaktu makan nasi, dan bahan makanan ringan seperti senbei. Bahan baku dari Nori ini adalah alga, jenis Porphyra seperti Porphyra pseudolinearis Ueda. Nori ini juga dikenal sebagai Iwanori dan Porphyra yezoensis Ueda.
Nori walaupun warna tidak dapat dijadikan pegangan kualitas, lembaran nori berkualitas tinggi umumnya berwarna hitam kehijauan. Sedangkan nori berkualitas lebih rendah berwarna hijau hingga hijau muda.
d. Wasabi
Wasabi merupakan tanaman asli Jepang dari kubis-kubisan (Brassicaceae), yang berupa parutan rimpang (rizoma) yang dimakan sebagai penyedap masakan Jepang. Makanan-makanan yang menggunakan wasabi antara lain adalah sashimi, sushi, soba, dan ochazuke. Daun, tangkai, dan rizoma memiliki aroma harum, sekaligus rasa tajam menyengat hingga ke hidung seperti mustar, tapi bukan pedas di lidah seperti cabai.
e. Mirin
Mirin merupakan bumbu dapur untuk masakan Jepang. Bentuknya berupa minuman beralkohol berwarna kuning, berasa manis, mengandung gula sebanyak 40%-50%, dan alkohol sekitar 14%. Mirin ini digunakan pada masakan Jepang yang diolah dengan cara nimono (merebus dengan kecap asin dan dashi) dan campuran untuk berbagai macam saus, seperti saus untuk kabayaki (tare), saus untuk soba (soba-tsuyu), saus untuk tempura (tentsuyu) dan saus teriyaki.
Kandungan alkohol pada mirin dapat menghilangkan rasa amis pada ikan dan mengurangi risiko hancur bahan makanan yang dimasak. Kandungan gula pada mirin digunakan untuk menambah rasa manis bahan makanan yang dimasak, mengkilatkan bahan makanan yang dimasak cara teriyaki, dan menambah harum masakan.
f. Bonito Flake (Katsuobushi)
Bonito Flake (Katsuobushi) adalah makanan awetan berbahan baku ikan cakalang (katsuo). Katsuobushi diserut menjadi seperti serutan kayu untuk diambil kaldunya yang merupakan bahan dasar masakan Jepang, ditaburkan di atas makanan sebagai penyedap rasa, atau dimakan begitu saja sebagai teman makan nasi.
Katsuobushi yang sudah diserut tipis ini berwarna cokelat muda hingga merah jambu sedikit bening. Umumnya Katsuobushi ini dijual dalam kemasan plastik. Katsuobushi yang digunakan sebagai penyedap makanan biasanya ditaburkan di atas hiyayako (tahu dingin), okonomiyaki, dan takoyaki.
g. Kombu
Kombu atau konbu adalah ganggang laut (rumput laut) umumnya dari spesies Laminaria japonica yang dikonsumsi orang di negara-negara Asia Timur seperti Tiongkok, Korea dan Jepang. Di dalam bahasa Korea dikenal dengan nama dashima atau haidai.
Di Jepang, kombu dipakai dalam masakan Jepang sebagai bahan dasar kaldu yang disebut dashi. Kombu dimasak bersama sayur-sayuran dan daging, atau diproses menjadi makanan olahan sebagai lauk teman makan nasi.
Kombu mentah dijual dalam bentuk kering dengan ukuran yang berbeda-beda sesuai harga dan keperluan. Kombu kering terbaik yang digunakan di restoran dijual dalam bentuk lembaran yang sangat panjang (1-2 meter).
h. Dashi
Dashi adalah kaldu dasar untuk semua masakan Jepang. Dashi dibuat dari sari kombu dan katsuobushi yang dimasukkan ke dalam air mendidih dan disaring sesudah katsuobushi tenggelam di dalam air. Selain katsuobushi, dashi juga sering dibuat dari sari bahan pembuat dashi yang lain, seperti sababushi, niboshi, dan jamur shiitake yang dikeringkan.
Dashi bisa dibuat dengan merendam kombu, shiitake, dan niboshi di dalam air biasa selama beberapa jam lalu direbus hingga hampir mendidih. Dashi digunakan dalam masakan berkuah seperti sup atau stew.
i. Wakame
Rumput laut menjadi salah satu makanan tradisional yang populer di Jepang. Salah satu rumput laut yang sering di konsumsi adalah Wakame. Wakame (Undaria pinnatifida) ini sering disajikan sebagai salad, sup, dan sebagai penghias pada beberapa sajian makanan. Dan rasanya pun cukup nikmat sehingga kekuatan rasa dari masakan Jepang ini menjadi lebih mantap.
Pantesan yah Sobat,cita rasa masakan jepang byk disukai sebab selain sehat kekuatan rasa masakan jepang terletak dari 9 rahasia yg sudah kalian baca di atas.Semoga bermanfaat..
sumber: internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
rnfitri1979@gmail.com